Tanggal 27 Januari 2017, BNP2TKI mengumumkan bahwa bagi calon tki Korea Selatan sektor manufaktur yang sudah melakukan prapendaftaran agar melakukan verifikasi dokumen. Untuk tempat proses verifikasi dilakukan di 22 Kota, kalau aku kebagian di kampus Unitomo Surabaya untuk wilayah Jawa Timur.
Saking banyaknya yang mendaftar, di setiap kota dibagi beberapa hari, dan setiap harinya seribu lebih ctki. Bisa dibayangkan, betapa antrinya, banyak yang sudah mengantri sebelum shubuh. Aku yang kebagian tanggal 2 Februari berniat kesana jam 3 pagi dari Malang ke Unitomo, agar nyampai disana sebelum jam 5 pagi. Tapi apa daya hujan terus, jadi malas dan ketiduran :(.
Beranjak siang aku baru berangkat, sekitar jam 13.30 baru tiba. Banyak bus yang parkir, sepertinya rombongan dan kebanyakan mungkin dari lpk. Nomor antrianku 1226, saat itu nomor yang dipanggil kisaran 500an. 'Ah, sepertinya aku harus menunggu hingga malam', keluhku. Biar nggak bosen nunggu, aku habiskan dengan nongkrong di warung kopi lalu ngobrol dengan ctki lainnya.
Habis maghrib, barulah nomor 1226-1250 dipanggil. Di lantai 4, kami disuruh untuk membeli map/amplop khusus, mahal banget 10.000 padahal harganya paling cuma seribuan. Di lantai 5 untuk proses verifikasi ternyata harus mengantri lagi, huft. Jam 20.00 baru kelar semuanya, biarpun banyak loket.
Bagaimana Proses Verifikasi Dokumen CTKI?
Verifikasi dokumen bertujuan untuk mengetahui keaslian data yang dikirim saat prapendaftaran online, termasuk juga memperbaiki data yang salah/keliru. Map yang dibeli tadi, kita isi dengan bukti pembayaran prapendaftaran, ktp, formulir prapendaftaran, buku bank, pasfoto, dan ijazah.
Penjaga loket bertanya dengan data diri kita, terus kita difoto dengan cam yang ada di laptopnya. Kemudian kita dites sidik jari jempol kanan dan kiri. Selanjutnya kita diberi kertas berisi data dan nomor ujian, dan disuruh menempelkan 2 buah pas foto dan fotocopy hasil scan ktp di kertas tersebut. Pindah ke loket lainnya, kertas nomor tes eps-topik tersebut dibagi dua, satu untuk bukti disana dan satunya untukku.
Saat menuju ke tempat parkir motor, dan asal tau aja bayar parkirnya mahal juga 5ribu. Karena gelap, dan saat mencari karcis parkir sambil jalan. 'gedebluk', kaki kananku jatuh ke got. Duh apes banget, langsung deh aku guntung aja celanaku.
Oia aku berangkat kesana dengan temanku, namanya Mardiansyah tapi nggak ikut verifikasi cuma nganterinku. Rumah orang tuanya di Surabaya, sekitar Tugu Pahlawan, jadi malamnya menginap disana.