Suatu hal wajar bagi seorang anak kecil yang mengidolakan kedua orangtuanya. Dia ingin menjadi sosok seperti ayah maupun ibunya. Seiring waktu, televisi menjadi kebutuhan sehari-hari, terutama acara terkait anak-anak. Dia pun sering menyaksikan berita presiden, dan betapa kagumnya kekuasaan yang dimiliki kepala Negara tersebut. "Aku ingin menjadi presiden", ujarnya.
Menginjak seragam putih biru hingga putih abu-abu, beragam ketertarikan membuatnya ingin menjadi ini-itu. Keterampilan yang sudah dilatih dan beberapa bakatnya pun mulai terlihat, walaupun dia tidak tahu mana bakat yang sesungguhnya. Media masa berperan sangat besar pula mempengaruhi mimpi tiap individu.
Di bangku kuliah, entah dia sudah mengambil jurusan yang tepat atau tidak, yang jelas dia meyakininya. Meski di tengah jalan ia meragu, walau di tengah jalan ia terjatuh. Bahkan ketika gelar sarjana tertempel di akhir namanya, ternyata dunia kerja sangat keras. Inilah potret negeri ini, kebanyakan orang bekerja tidak sesuai bidangnya. Dan mungkin inilah salah satu alasan mengapa Negara kita masih hidup di balik bayang-bayang negara lain.
Apakah kamu masih ingat berapa banyak cita-citamu?
Cita-citamu yang mana saja yang telah tercapai?
Apakah Cita-Citamu Telah Kau Gapai
Subscribe To Get Best Articles!
Jika menurut kalian artikel di blog ini berkualitas dan bermanfaat, silahkan berlangganan artikel terbaru melalui pesan masuk email anda secara gratis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak.