Malam-Malamku
Pagi terlampau tanpa warna,
Siang terlewati tanpa rasa,
Sore yang tertinggal, mengajakku berdansa.
Senja mulai memudar, terurai malam dalam penantian,
Senja tiada cerah, tertutup mendung dalam ketakutan.
Soreku hilang bersama angan.
Malam pun menjemputku,
Merayuku dalam kebahagiaan semu,
Kebahagiaan yang kian melilitku dalam kaedah kegagalan.
Biarlah,...
Ku biarkan hati menuai tawa,
Ku lepaskan beban yang menghantui pikiranku,
Hingga ku rasakan letih dan sesak dalam penyesalan.
Nice post sob.. :D kunjungan ba;lik.. :D
BalasHapusindah dalam kata juga mendalam...
BalasHapuskarna jika ini pengalaman pribadi, kata ini tercipta karna ketegaran juga ketenangan mu.
namun kekuatan tak mengisi karna sepertinya kamu tak mengasa.
percayalah, di saat kesendirian seraya sholat kecil kita lakukan, Alloh SWT ada tuk mendengarr.
dan Tuhan kan mendengar suara mu yang tertutur irama rendah, lagi semoga kan menganugrahkan ridhonya kepada kita.
bukankah seperti ini juga kita menulis jika bukan diri kita, yang akan merasuk ke jiwa seseorang itu.
maaf terlalu panjang ku beragumentasi..
karna jika ini pribadimu.. maka serayalah jua tuk bangkit dan berjuang..
karna cinta lah yang akan mendamaikan dunia.. :)
by.. dian a. noor
and tks ya tlah like puisiku yang seperti pantun sich.. tapi terkadang itu adalah filosi bertanda.
trims buat sarannya, ,keren tuh syairnya
BalasHapusIjin COPAS... terimaksih..
BalasHapusok, ,tp jgn lupa cntumin smbernya ;)
BalasHapus