Malahayati
Ketika semua tangan terpaku didagu,
Ragu untuk memulai segala yang baru,
Lirih terdengar suara ibu,
Memanggil jiwa untuk maju.
Dari tanahmu hei Aceh,
Lahir perempuan perkasa,
Bukan hanya untuk dikenang,
Tapi dia panglima laksamana jaya,
Memanggil kembali untuk berjuang.
Dia Perempuan Keumala,
Alam semesta restui,
Lahir jaya berjiwa baja,
Laksamana Malahayati,
Perempuan ksatria negeri.
Tinggal kubur kini hening sepi menanti,
Langkah langkah baru tunas pengganti,
Hei Inong Nanggroe bangkitlah berdiri,
Di tanganmu kini jiwa anak negeri,
Dia Perempuan Keumala,
Alam semesta restui,
Lahir jaya berjiwa baja,
Laksamana Malahayati,
Perempuan ksatria negeri.
by: Iwan Fals
Ragu untuk memulai segala yang baru,
Lirih terdengar suara ibu,
Memanggil jiwa untuk maju.
Dari tanahmu hei Aceh,
Lahir perempuan perkasa,
Bukan hanya untuk dikenang,
Tapi dia panglima laksamana jaya,
Memanggil kembali untuk berjuang.
Dia Perempuan Keumala,
Alam semesta restui,
Lahir jaya berjiwa baja,
Laksamana Malahayati,
Perempuan ksatria negeri.
Tinggal kubur kini hening sepi menanti,
Langkah langkah baru tunas pengganti,
Hei Inong Nanggroe bangkitlah berdiri,
Di tanganmu kini jiwa anak negeri,
Dia Perempuan Keumala,
Alam semesta restui,
Lahir jaya berjiwa baja,
Laksamana Malahayati,
Perempuan ksatria negeri.
by: Iwan Fals
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak.