Kota Sejuta Senyuman

Puisi Kota Sejuta Senyuman

Pagi buta yang mendebarkan
Berlari secepatnya
Memacu mesin sekencangnya
Setia mengalir bersama kereta api lengkap dengan kepengapannya
300km, 6 jam, bukan jarak dan waktu yang singkat
Tapi terasa sangat dekat dan cepat
Hanya senyum manis yang menyapa
Dibalut suasana hangat yang menentramkan jiwa
Sungguh penyambutan yang tak meriah
Namun selalu membuatku terpesona
Tak yakin ini yang keberapa kali mengukir jejak
Otak menjawab ini untuk yang kesekian kalinya
Tapi hati berkata ini yang pertama kali
Entah siapa yang benar, ku tak perduli
Setiap sudut menghipnotisku dengan senyum termanis yang mereka punya
Malioboro, Keraton, Prambanan, lembah, Godean, angkringan tugu, tugu sabtu malam, kopi jos Lek Man,
Bapak becak, Anggi, Putri, Sema, Rizky, debu, hujan, bahkan sarkem.


Untuk angin Jogja ku mendamba
Untuk air Jogja ku berharap
Untuk suasana Jogja ku merindu
Untuk senyum Jogja ku kangeeeeeeeen banget

Jogja„, panggil aku kembali untuk merasakan desah kehidupanmu
Kumenantinya dalam ketidak sabaran yang meluap tak terkendali :)

by: ephie
gabayar
Subscribe To Get Best Articles!

Jika menurut kalian artikel di blog ini berkualitas dan bermanfaat, silahkan berlangganan artikel terbaru melalui pesan masuk email anda secara gratis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak.