Sinar Mentari Hilang

Sinar Mentari Hilang

Melihat biru, bersinar terik mentari,
Berkilau tajam walau hanya sesaat.
Karena awan hitam sesekali bergeriliya,
Perlahan berstrategi mulai menyelimuti.

Terkadang aku iba,
Menyaksikan mentari berwajah muram,
Kalah dalam perang adalah takdirnya,
Dan hujan pun turun tak terelakkan.

Sinar Mentari

Tapi aku bersyukur,
Karena aku membenci angkuhnya sinar mentari,
Terasa menyengat, merobek kulitku,
Bersekutu dengan debu jalanan.

Andai masa silam terulang lagi,
Aku takkan pernah membencimu, wahai mentari,
Sinarmu yang terasa hangat penuh keikhlasan,
Memberi kehidupan, menuai pengharapan.
Akankah masa itu terulang lagi?.

Puisi Sinar Mentari Hilang
gabayar
Subscribe To Get Best Articles!

Jika menurut kalian artikel di blog ini berkualitas dan bermanfaat, silahkan berlangganan artikel terbaru melalui pesan masuk email anda secara gratis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak.