Malam pertama selalu identik dengan malam dimana sepasang pengantin memulai menjalani rumah tangga. Dan bagi yang belum berpengalaman alias masih perjaka dan perawan, tentu sangat canggung dan terasa mencekam. Padahal kalau anda bertanya kepada orang yang sudah berumah tangga, nggak seperti itu, tau kenapa?. Yap mereka menjalani malam pertama tuh dengan tidur, nggak melakukan hubungan intim dulu. Ya secara lah, mereka pasti capek, seharian mengikuti serangkaian acara pernikahan.
Catatan harianku nih bukan malam pertama yang gituan, nih hanya sekedar malam yang aku jalani tadi malam di rumahku he he. Maklumlah sudah lama nggak mudik ke kampung, serasa asing menginjak di tanah kelahiran.
Nggak tahu apa yang dipikirkan pak polisi, hingga semakin nggak teratur tuh lalu lintas jalan. Aku pun menyerobot, sudah muak harus menunggu, padahal sudah lampu hijau. Apesnya ban motorku bocor, shiiiiiit.
10 PM (Nyampek Rumah)
1. Musim Nyamuk
Ternyata banyak sekali nyamuk di rumahku, pantes saja temanku pernah menulis status di facebook tentang nyamuk-nyamuk nakal. Kipas angin pun aku nyalakan sambil menonton tv tapi mata tertuju pada layar hp. Tapi dasar nyamuk nekat, masih saja terbang di sekitar telinga.
Nggak sadar, sekitar jam 00 am, aku tertidur dan nggak sampek satu jam aku terbangun gara-gara nyamuk sialan. Dengan setengah sadar, aku beranjak ke kamar tidur dimana sebelumnya sudah disemprot menggunakan baygon. Kali ini tidur dengan sedikit pulas, biarpun cuma 2 jam, kali ini bukan masalah nyamuk tapi perutku tiba-tiba mules banget.
2. Perut Mules
Aku pakasakan kakiku melangkah ke kamar mandi yang menurutku seh seram dan menakutkan, dulunya bekas tempat angker. Lampu yang berada di tempat ibadah ku nyalakan, deg deg deg kagetnya bukan main saat melihat sosok putih berdiri. Eh ternyata tuh bukan pocong, tapi mukena ibuku yang digantung.
Acara ke kamar mandi sudah selesai dengan melewati bisikan-bisikan aneh, aku melanjutkan tidur malamku. Baru sebentar, aku kembali terbangun, kali ini dapat gangguan dari makhluk ghaib. 'Tindih-en' itulah namanya kalau di daerahku dan sekitarnya.
3. Tindih-en
Tindih tuh berati menindih, jadi ada makhluk ghaib yang seperti menindih tubuh kita sehingga tidak bisa bergerak, termasuk nggak bisa bersuara. Kita seperti berada antara di alam mimpi dan alam sadar, yang jelas tuh menakutkan. Karena aku sudah beberapa kali mengalami hal tersebut, hanya bisa berdoa dan berharap dedemitnya capek.
03 AM
Nyerah deh, sudah banyak nyamuk ada juga hantu yang kurang kerjaan, plus pake acara mules segala. Mending nonton televisi sambil online lewat hape. Nanti malam harus menyiapkan perlengkapan perang untuk bertahan dari serangan ribuan nyamuk kurang ajar, tidak berperikemanusiaan.
--- intro end ---
Catatan harianku nih bukan malam pertama yang gituan, nih hanya sekedar malam yang aku jalani tadi malam di rumahku he he. Maklumlah sudah lama nggak mudik ke kampung, serasa asing menginjak di tanah kelahiran.
Lampu Merah Jalan Darmo Surabaya
(otw Malang-Gresik)
(otw Malang-Gresik)
Nggak tahu apa yang dipikirkan pak polisi, hingga semakin nggak teratur tuh lalu lintas jalan. Aku pun menyerobot, sudah muak harus menunggu, padahal sudah lampu hijau. Apesnya ban motorku bocor, shiiiiiit.
10 PM (Nyampek Rumah)
1. Musim Nyamuk
Ternyata banyak sekali nyamuk di rumahku, pantes saja temanku pernah menulis status di facebook tentang nyamuk-nyamuk nakal. Kipas angin pun aku nyalakan sambil menonton tv tapi mata tertuju pada layar hp. Tapi dasar nyamuk nekat, masih saja terbang di sekitar telinga.
Nggak sadar, sekitar jam 00 am, aku tertidur dan nggak sampek satu jam aku terbangun gara-gara nyamuk sialan. Dengan setengah sadar, aku beranjak ke kamar tidur dimana sebelumnya sudah disemprot menggunakan baygon. Kali ini tidur dengan sedikit pulas, biarpun cuma 2 jam, kali ini bukan masalah nyamuk tapi perutku tiba-tiba mules banget.
2. Perut Mules
Aku pakasakan kakiku melangkah ke kamar mandi yang menurutku seh seram dan menakutkan, dulunya bekas tempat angker. Lampu yang berada di tempat ibadah ku nyalakan, deg deg deg kagetnya bukan main saat melihat sosok putih berdiri. Eh ternyata tuh bukan pocong, tapi mukena ibuku yang digantung.
Acara ke kamar mandi sudah selesai dengan melewati bisikan-bisikan aneh, aku melanjutkan tidur malamku. Baru sebentar, aku kembali terbangun, kali ini dapat gangguan dari makhluk ghaib. 'Tindih-en' itulah namanya kalau di daerahku dan sekitarnya.
3. Tindih-en
Tindih tuh berati menindih, jadi ada makhluk ghaib yang seperti menindih tubuh kita sehingga tidak bisa bergerak, termasuk nggak bisa bersuara. Kita seperti berada antara di alam mimpi dan alam sadar, yang jelas tuh menakutkan. Karena aku sudah beberapa kali mengalami hal tersebut, hanya bisa berdoa dan berharap dedemitnya capek.
03 AM
Nyerah deh, sudah banyak nyamuk ada juga hantu yang kurang kerjaan, plus pake acara mules segala. Mending nonton televisi sambil online lewat hape. Nanti malam harus menyiapkan perlengkapan perang untuk bertahan dari serangan ribuan nyamuk kurang ajar, tidak berperikemanusiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak.