Puisi: Amanah Ibu
Wahai ibu,,,
Tiap amanahmu ku simpan jauh di lubuk hati,
Hingga tak terjangkau akal, walau hanya sekedar mengucapkan salam,
Membatu menjadi karang, tenggelam dalam keruhnya mata air.
Kau titipkan lagi untaian harapanmu,
Tanpa mengerti aku t'lah mendustai ketulusanmu,
Terus seperti itu, berulang dalam siklus kemunafikan ...
Amanah yang sederhana, berbalut kesucian dan kasih sayang,
Tulus tanpa tersirat pembalasan materi,
Hanya raut cerah wajahku di esok hari yang engkau inginkan,
Namun dunia menolakku,
Menepiskanku di taman eden yang kumuh ...
Ku ingin mencium telapak kakimu,
Tapi tekat tak cukup teguh tuk berpegangan ...
Ku hanya bisa menanti hari itu,
Sembari mendaur-ulang tiap bait yang terlanjur tertulis...
Puisi ini untuk Ibunda Tercinta.
Tiap amanahmu ku simpan jauh di lubuk hati,
Hingga tak terjangkau akal, walau hanya sekedar mengucapkan salam,
Membatu menjadi karang, tenggelam dalam keruhnya mata air.
Kau titipkan lagi untaian harapanmu,
Tanpa mengerti aku t'lah mendustai ketulusanmu,
Terus seperti itu, berulang dalam siklus kemunafikan ...
Amanah yang sederhana, berbalut kesucian dan kasih sayang,
Tulus tanpa tersirat pembalasan materi,
Hanya raut cerah wajahku di esok hari yang engkau inginkan,
Namun dunia menolakku,
Menepiskanku di taman eden yang kumuh ...
Ku ingin mencium telapak kakimu,
Tapi tekat tak cukup teguh tuk berpegangan ...
Ku hanya bisa menanti hari itu,
Sembari mendaur-ulang tiap bait yang terlanjur tertulis...
Puisi ini untuk Ibunda Tercinta.
apa itu "eden"??
BalasHapus