Puisi ini kubuat beberapa minggu yang lalu saat mudik ke kota industi, Gresik. Aku ngerasa alam dan manusianya semakin berubah drastis, bukan ke arah positif tapi sebaliknya.Yang terparah adalah panas yang sangat sangat menyengat, dan yang bikin tambah nggak betah adalah super gerah, nggak peduli siang dan malam. Berikut ini puisi yang aku peruntukkan untuk kota asalku, Gresik.
Sebenarnya masih banyak unek-unek yang ingin aku tuangkan dan bagikan, pokoknya pada intinya Kota Gresik parah deh, panas dan gerahnya melebihi kota elit jakarta dan surabaya. Kalau nggak percaya coba rasakan sendiri, tapi ingat jangan bingung kotanya dimana karena kotanya penuh dengan pabrik industri. Sekian dulu coretan untuk hari ini terkait Puisi untuk Kota Gresik.
Puisi untuk Kota Gresik
Birunya langit terjangkau jarak pandang mata,
Menyeluruh sempurna tak terbatas.
Terik mentari meradang, menusuk tajam,
Tanpa awan sebagai penyaring,
Tanpa angin yang membelai dedaunan.
Panas gersang
Kering tandus
Debu jalanan menyeruak
terhembus gesekan ban roda dan aspal.
Menempel lengket,
Menyatu dalam keringat.
Inilah pembalasan,
Karma atas dosa-dosa yang kau siram,
Walau belum sebanding dengan noda yang kau torehkan
dengan prestasi yang kau ingkari.
Kota Gresik, kota berhias iman,
Beriman kepada perusakan dan pencemaran alam.
Kota Gresik, kota industri,
Industri yang beralaskan tangisan para petani.
Akankan saat dulu masih dapat ku rasa,
Masa dimana aku dapat menghirup udara bersih...???
Birunya langit terjangkau jarak pandang mata,
Menyeluruh sempurna tak terbatas.
Terik mentari meradang, menusuk tajam,
Tanpa awan sebagai penyaring,
Tanpa angin yang membelai dedaunan.
Panas gersang
Kering tandus
Debu jalanan menyeruak
terhembus gesekan ban roda dan aspal.
Menempel lengket,
Menyatu dalam keringat.
Inilah pembalasan,
Karma atas dosa-dosa yang kau siram,
Walau belum sebanding dengan noda yang kau torehkan
dengan prestasi yang kau ingkari.
Kota Gresik, kota berhias iman,
Beriman kepada perusakan dan pencemaran alam.
Kota Gresik, kota industri,
Industri yang beralaskan tangisan para petani.
Akankan saat dulu masih dapat ku rasa,
Masa dimana aku dapat menghirup udara bersih...???
Sebenarnya masih banyak unek-unek yang ingin aku tuangkan dan bagikan, pokoknya pada intinya Kota Gresik parah deh, panas dan gerahnya melebihi kota elit jakarta dan surabaya. Kalau nggak percaya coba rasakan sendiri, tapi ingat jangan bingung kotanya dimana karena kotanya penuh dengan pabrik industri. Sekian dulu coretan untuk hari ini terkait Puisi untuk Kota Gresik.
Anak muda Gresik yang seperti anda ini koq pesimis gitu ya. Pada hal anak Gresik itu optimis menghadapi masa depannya.
BalasHapusSemoga generasi muda Gresik akan berkembang dan maju melebihi rekan-rekannya di tempat lain.
Manusia tidaklah bisa melawan kekuatan angin, tetapi bisa mengarahkan angin bagi kepentingan dirinya.
Salam
bukan pesimis, hanya smakin jenuh melihat kondisi kota kelahiran. ..
Hapusnanti kalo ak dah lu2s kliah, ak pngen jdi bupati gresik...