Popularitas dan Eksistensi

Hati nurani negaraku berubah-ubah
Tapi kulit yang cacat takkan pernah terkelupas..

Eksistensi dan popularitas menjadi harga mati
Nilai dan norma tertuang dalam aneka topeng
Hanya demi nama yang tercantum di wacana koran pagi
Hanya demi wajah yang tersiar di layar televisi..

Popularitas dan Eksistensi

Artis yang hanya mengenakan sehelai benang
Penyanyi yang terbiasa menggigit lidah
Politikus yang gemar membuat teka-teki
Partai politik yang suka mengedipkan mata
Mahasiswa yang suka bermain di jalanan
Ormas yang tak mengenal musyawarah
PNS berpenampilan pendekar dengan kain di dahinya
Alim ulama yang sibuk membuat fatwa..

Mereka tak ingin tertinggal
Tugas dan amanah tergeser menjadi sunah
Membuat sensasi lah yang merupakan kewajiban
Ya, popularitas telah membutakan mata hati...

Media masa tersenyum karenanya
Para penyiar tak henti-hentinya beceloteh seperti burung camar
Para wartawan terus berburu selaksa malaikat pencabut nyawa..

Popularitas menjelma menjadi ideologi bangsa
Tak ada peraturan yang mampu menahannya
Maupun norma agama yang dapat merajamnya..

Negaraku,
Negara yang tak membutuhkan kebenaran
Karena warganya dahaga akan kabar dan isu
Entah sampai kapan.....
gabayar
Subscribe To Get Best Articles!

Jika menurut kalian artikel di blog ini berkualitas dan bermanfaat, silahkan berlangganan artikel terbaru melalui pesan masuk email anda secara gratis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak.