Malang Area Kampus Macet - Salah Siapa

Malang semakin berisik, berdebu, dan membosankan. Itulah sederetan kata yang ingin ku teriakkan di telingan para pejabat Pemkab Malang dan Pemkot Malang serta para Rektor. Pasalnya, tiap tahun jalan utama di sekitar area kampus pasti semakin macet. Di dinoyo, di jembatan suhat, di perempatan itn, sejumlah kendaraan menjejali jalan yang sempit.

Siapa yang harus bertanggungjawab dan patut disalahkan...???
Jangan mencari kambing hitam, lebih baik introspeksi diri sendiri dulu. Tapi karena saya sudah terlanjur super kesal dengan birokrasi yang bobrok ini, saya akan membahas poin penting saja.

Malang Area Kampus Macet

Beberapa poin penting yang ingin ku tegaskan, setiap tahun penerimaan Mahasiswa Baru (maba), baik kota maupun kabupaten malang semakin sesak, terutama di kota dan area kampus. Kalau saya boleh mengira-ngira dari pengetahuan saya, hampir semua fakultas di universitas meningktakan kapasitas/daya tampung penerimaan maba. Hal ini terlihat dari pembangunan yang tiada henti-hentinya, dan juga penambahan jurusan dari fakultas itu sendiri.

Sekarang anda tahu, berarti yang lebih patut dicap merah adalah Kampus/Universitas. Pihak kampus lebih mementingkan penerimaan maba dengan mengesampingkan unsur sosial yang merugikan pihak lain, dalam hal ini kemacetan. Dengan peningkatan mahasiswa baru, maka pendapatan Kampus akan melimpah ruah daripada hanya mengurusi mahasiswa lama.

Pihak yang tidak kalah 'jahat'nya adalah Pemerintah Malang dan Dinas Pendidikan. Alasannya adalah mereka wajib mengontrol keberadaan kampus, dan yang paling utama adalah dalam pemberian izin pendirian bangunan baru. Kiranya tidak ada hambatan bagi pihak kampus untuk mendirikan bangunan baru.

Yang terakhir, para mahasiswa baik putra maupun putri, kalau ke kampus atau sekedar jalan-jalan, nggak usah bawa mobil donk. Kalaupun bawa mobil, gunain donk sistem 3 in 1 biar nggak macet bego. Jangan mementingkan gengsi, lha mobil juga punya ortu lu kok banyak gaya.

----

Hah sedikit lega, biarpun hanya menuliskannya dalam posting blog. Semoga artikel ini menyadarkan anda, termasuk juga saya. Akhir kata, hindari budaya macet di negeri ini.
gabayar
Subscribe To Get Best Articles!

Jika menurut kalian artikel di blog ini berkualitas dan bermanfaat, silahkan berlangganan artikel terbaru melalui pesan masuk email anda secara gratis.

4 komentar:

  1. Malang, macet juga kalau udah ketemu pasar. masih belum bisa mengatur lokasi pasar yang baik :)

    BalasHapus
  2. yap tuh bner banget, ,,tp untung aja pasar di dinoyo udah d pindah

    BalasHapus
  3. info menarik mas, dan saya suka ulasannya yg cukup bagus dan kalau bisa salam kenal juga sari mico ya, dan kalo bisa juga bagi teman2 yg suka dengan film box office, ampe film blue silakan kunjungin web nya karena saya temukan di google dan juga kunjungin aja ok, makasi juga buat admin nya makasi bro, gbu keep blogging

    BalasHapus
    Balasan
    1. ok, ,nanti kalau pngen nnton film, maen k situs agan

      Hapus

Berkomentarlah dengan bijak.