Google Maps dan Google Earth boleh dibilang aplikasi navigasi online terbaik saat ini, namun meski demikian Google Maps pun tidak luput dari kesalahan. Seperti yang terjadi pada salah satu pulau yang terlihat pada Google Maps, pulau yang berada pada dekat dengan New Caledonia tersebut seharusnya tidak ada.
Keberadaan pulau tersebut coba dibuktikan oleh peneliti asal University of Sydney, yang berlayar ratusan mil selama 25 hari menuju lokasi yang ditunjukan oleh Google Maps, di mana pulau tersebut seharusnya berada. Namun akhirnya hanyalah kekecewaan yang didapat, bukannya sebuah pulau 'baru' yang ditemukan, karena lokasi yang dimaksud oleh Google Maps hanyalah hamparan luas laut biru sejauh mata memandang.
Dikutip oleh detikINET dari Venturebeat, hingga saat ini pulau bernama Sandy Island tersebut masih dapat dilihat melalui Google Maps maupun Google Earth. Namun Google berencana untuk segera menghapusnya dalam waktu dekat. Seorang juru bicara Google berkilah, "Dunia adalah tempat yang selalu berubah".
sumber: Terkecoh Google Maps, Peneliti Sia-sia Berlayar 25 Hari
Keberadaan pulau tersebut coba dibuktikan oleh peneliti asal University of Sydney, yang berlayar ratusan mil selama 25 hari menuju lokasi yang ditunjukan oleh Google Maps, di mana pulau tersebut seharusnya berada. Namun akhirnya hanyalah kekecewaan yang didapat, bukannya sebuah pulau 'baru' yang ditemukan, karena lokasi yang dimaksud oleh Google Maps hanyalah hamparan luas laut biru sejauh mata memandang.
Dikutip oleh detikINET dari Venturebeat, hingga saat ini pulau bernama Sandy Island tersebut masih dapat dilihat melalui Google Maps maupun Google Earth. Namun Google berencana untuk segera menghapusnya dalam waktu dekat. Seorang juru bicara Google berkilah, "Dunia adalah tempat yang selalu berubah".
sumber: Terkecoh Google Maps, Peneliti Sia-sia Berlayar 25 Hari
haha ngeles
BalasHapus