Bulan Puasa Hampa Terasa

Mereka bilang bulan ini adalah suci, penuh pengampunan dan berkah. Bulan puasa, marhaban ya ramadhan, tiada tara keistemawaannya dibanding bulan-bulan lainnya. Mereka pun berbondong-bondong mengais amal ibadah sebanyak-banyaknya. Yang keimanannya abal-abal juga tidak mau ketinggalan, berharap kemuliaan mengaliri arus hidupnya.

Bahkan yang bejat, atas nama taubat, dikenakannya sarung lusuh yang entah sudah berapa lama disimpan dalam lemarinya. Meski mata tertatih letih membelalak lebar saat terdengar nyanyian sore sebelum bedug ditabuh. Dan kembali terjaga sesaat sebelum mentari terbit di riuh suasana yang tak biasa.

Lalu ada juga orang sepertiku, kehilangan arti. Aku menjalani ibadah puasa, tapi ku rasakan tidak jauh berbeda dengan keseharianku. Mungkin karena terlalu banyak perasaan yang mati rasa, atau aku telah menyerah terhadap asa-asa yang sirna. Atau mungkin kehadiranmu kini tak memberi arti.

Puasa yang hampa,
hambar tak terbayang,
akankah memberi arti,
sebelum hari kemenangan.
gabayar
Subscribe To Get Best Articles!

Jika menurut kalian artikel di blog ini berkualitas dan bermanfaat, silahkan berlangganan artikel terbaru melalui pesan masuk email anda secara gratis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak.