Kidung Cinta Kita
Teduhnya langit tiada awan berarak menyelimuti,
Biru bawakan rasa kedamaian sejukkan jiwa,
Semilir bisikan angin mesra membelai asmara,
Ku terhanyut dalam buaian syair indah kidung cinta,
Dan terpejam mata ini menikmati gelora sorgawi.
Hati berdebar saat kau desahkan namaku,
Terpukau ku pandang rona merah di wajahmu,
Menyesap hangat dalam pesona rindu,
Mengalun merdu melodi jantungku yang berirama syahdu,
Tangan terulur tuk dekap jiwamu membuai kalbu.
Kuingin rasa ini ku lukis dalam kanvas abadi di hati,
Bersama ilalang panjang menghiasi kembara cinta ini,
Berbiaskan taburan bintang gumintang indah berkelip,
Senja yang jingga menjadi saksi cinta kita yang abadi,
Hingga waktu datang di ujung temaram mengikat nurani...
Penulis Kidung Cinta:
Leonberg, 22.5.2012
Written by Ita Friedrich (kompasiana.com)
Biru bawakan rasa kedamaian sejukkan jiwa,
Semilir bisikan angin mesra membelai asmara,
Ku terhanyut dalam buaian syair indah kidung cinta,
Dan terpejam mata ini menikmati gelora sorgawi.
Hati berdebar saat kau desahkan namaku,
Terpukau ku pandang rona merah di wajahmu,
Menyesap hangat dalam pesona rindu,
Mengalun merdu melodi jantungku yang berirama syahdu,
Tangan terulur tuk dekap jiwamu membuai kalbu.
Kuingin rasa ini ku lukis dalam kanvas abadi di hati,
Bersama ilalang panjang menghiasi kembara cinta ini,
Berbiaskan taburan bintang gumintang indah berkelip,
Senja yang jingga menjadi saksi cinta kita yang abadi,
Hingga waktu datang di ujung temaram mengikat nurani...
Penulis Kidung Cinta:
Leonberg, 22.5.2012
Written by Ita Friedrich (kompasiana.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak.