Puisi Namaku Kesedihan
Namaku kesedihan,
Aku adalah rumah duka yang tak kenal kasta,
Tak ada yang hidup di dalam bilik-bilikku selain airmata,
Keriangan menjadi barang mewah bagi penghuniku,
Hanya tangis dan rintih yang selalu terdengar.
Namaku kesedihan,
Aku adalah rumah duka yang tak kenal kasta,
Semua orang pada segala usia bisa saja menjadi penghuniku,
Bisa sebentar dan tak sedikit yang betah mukim lama,
Terpuruk dan meringkuk.
Namaku kesedihan,
Aku adalah rumah duka yang tak kenal kasta,
Aku berpintukan bencana, penyakit, ketidakadilan, kehilangan, bahkan cinta,
Jangan heran jika yang kusuguhkan hanya keluh, stres, frustrasi, juga depresi,
Cukup memaafkan jika kau tak ingin menjadi salah satu penghuniku…
Aku adalah rumah duka yang tak kenal kasta,
Tak ada yang hidup di dalam bilik-bilikku selain airmata,
Keriangan menjadi barang mewah bagi penghuniku,
Hanya tangis dan rintih yang selalu terdengar.
Namaku kesedihan,
Aku adalah rumah duka yang tak kenal kasta,
Semua orang pada segala usia bisa saja menjadi penghuniku,
Bisa sebentar dan tak sedikit yang betah mukim lama,
Terpuruk dan meringkuk.
Namaku kesedihan,
Aku adalah rumah duka yang tak kenal kasta,
Aku berpintukan bencana, penyakit, ketidakadilan, kehilangan, bahkan cinta,
Jangan heran jika yang kusuguhkan hanya keluh, stres, frustrasi, juga depresi,
Cukup memaafkan jika kau tak ingin menjadi salah satu penghuniku…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak.