Di teras stasion, seorang wanita duduk santai dengan majalah di tangan kanannya dan sebuah kantong kue di tangan kirinya. Dia terlihat tergesa-gesa saat berjalan menuju arah bangku tadi. Ternyata dia takut ketinggalan kereta api. Saking cueknya, dia tidak sadar jika seorang lelaki telah duduk di sebelah kanannya.
Dia lalu membaca majalah yang tadi dibawanya sambil memakan kue, satu demi satu dimakannya, namun wanita itu merasa risih ketika lelaki yang duduk di sebelahnya tiba-tiba juga memakan kue itu. Pertama, dia membiarkannya, mungkin lelaki ini tidak tahu atau memang sudah tidak bisa lagi menahan laparnya. Wanita itu tidak menanggapinya sebagai sebuah masalah. Lalu dimakanlah satu potong lagi, namun lelaki itu ikut mengambil dan memakan kue itu lagi.
Dengan pandangan kesal wanita itupun dengan terpaksa menolehkan wajahnya ke arah lelaki itu. Namun dia hanya tersenyum, sedangkan wanita itu tetap berwajah masam. Sampai yang ketiga kalinya, wanita itupun gerah melihat tingkah lelaki itu. Namun dia tetap menjaga dirinya, agar tidak sampai membuat dirinya marah-marah di depan umum. Hingga pada akhirnya, kue yang tersisa dalam kantong adalah satu kue. Dengan senyuman manisnya, lelaki itu mengambil kue terakhir dan membaginya menjadi dua bagian dan memberikannya kepada wanita itu, tanpa mengucapkan apa-apa.
Tanpa basa-basi, wanita itu menyindir dan mencaci-maki lelaki yang menikmati kue tersebut. Sampai merahlah wajahnya, karena emosinya memuncak terhadap lelaki yang dianggapnya tidak tahu malu dan terima kasih itu. Perkataan keras dan heboh pun terjadi di depan orang banyak namun lelaki itu terdiam dan sedikit tersenyum. Dia berkata bahwa kantong kue yang mereka makan adalah kantong kue miliknya.
Wanita itu pun sontak terkaget dan tak percaya, dia melihat kanan-kiri, apakah kantong kue itu benar-benar milik lelaki yang duduk di sebelahnya. Dan ternyata benar, anita itu pun merasa malu sekali hingga merahlah wajahnya. Akhirnya malah wanita itu yang meminta maaf.
Menilai seseorang begitu indah bagi diri sendiri apalagi bila dipandang dari sudut dalam diri. Untung bila kita menilainya dengan topi kuning yang selalu positif. Beda halnya bila dengan memakai topi hitam, namanya saja hitam, serasa apa yang dirasakan memang dunia tetaplah berbalut kabut hitam.
Tenang saja, belum tentu yang kita pikirkan merupakan hasil pemikiran atau perasaan orang lain. Yang benar itu positive thinking. Semoga semua tahu apa hikmah berprasangka yang indah. Yang berbahaya adalah ketika virus topi hitam yang kita pakai dipinjamkan kepada orang lain. Positive Thinking itu indah dan merupakan salah satu solusi kehidupan.
Cerita Pendek: Positive Thinking Solusi Kehidupan
Dia lalu membaca majalah yang tadi dibawanya sambil memakan kue, satu demi satu dimakannya, namun wanita itu merasa risih ketika lelaki yang duduk di sebelahnya tiba-tiba juga memakan kue itu. Pertama, dia membiarkannya, mungkin lelaki ini tidak tahu atau memang sudah tidak bisa lagi menahan laparnya. Wanita itu tidak menanggapinya sebagai sebuah masalah. Lalu dimakanlah satu potong lagi, namun lelaki itu ikut mengambil dan memakan kue itu lagi.
Dengan pandangan kesal wanita itupun dengan terpaksa menolehkan wajahnya ke arah lelaki itu. Namun dia hanya tersenyum, sedangkan wanita itu tetap berwajah masam. Sampai yang ketiga kalinya, wanita itupun gerah melihat tingkah lelaki itu. Namun dia tetap menjaga dirinya, agar tidak sampai membuat dirinya marah-marah di depan umum. Hingga pada akhirnya, kue yang tersisa dalam kantong adalah satu kue. Dengan senyuman manisnya, lelaki itu mengambil kue terakhir dan membaginya menjadi dua bagian dan memberikannya kepada wanita itu, tanpa mengucapkan apa-apa.
Tanpa basa-basi, wanita itu menyindir dan mencaci-maki lelaki yang menikmati kue tersebut. Sampai merahlah wajahnya, karena emosinya memuncak terhadap lelaki yang dianggapnya tidak tahu malu dan terima kasih itu. Perkataan keras dan heboh pun terjadi di depan orang banyak namun lelaki itu terdiam dan sedikit tersenyum. Dia berkata bahwa kantong kue yang mereka makan adalah kantong kue miliknya.
Wanita itu pun sontak terkaget dan tak percaya, dia melihat kanan-kiri, apakah kantong kue itu benar-benar milik lelaki yang duduk di sebelahnya. Dan ternyata benar, anita itu pun merasa malu sekali hingga merahlah wajahnya. Akhirnya malah wanita itu yang meminta maaf.
----- Moral dan Motivasi Positive Thinking -----
Menilai seseorang begitu indah bagi diri sendiri apalagi bila dipandang dari sudut dalam diri. Untung bila kita menilainya dengan topi kuning yang selalu positif. Beda halnya bila dengan memakai topi hitam, namanya saja hitam, serasa apa yang dirasakan memang dunia tetaplah berbalut kabut hitam.
Tenang saja, belum tentu yang kita pikirkan merupakan hasil pemikiran atau perasaan orang lain. Yang benar itu positive thinking. Semoga semua tahu apa hikmah berprasangka yang indah. Yang berbahaya adalah ketika virus topi hitam yang kita pakai dipinjamkan kepada orang lain. Positive Thinking itu indah dan merupakan salah satu solusi kehidupan.
Cerita Pendek: Positive Thinking Solusi Kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak.