Puisi Pagi | Sebuah Harapan
Fajar tertepis hangatnya sinar mentari,
Walau ku masih ingin memeluk kedamaian pagi,
Menenangkan jiwa yang kian rapuh,
Terkikis kesepian hati yang berlarut-larut.
Hari yang berlalu adalah hampa,
Kosong, ibarat tersesat di hamparan padang ilalang,
Tanpa arah, mengalir menggapai nafsu,
Menepiskan akal, tenggelam dalam dunia fatamorgana.
Ku berharap hari ini benar-benar ada,
Tak hanya diam, terinjak takdir kehidupan,
Tak hanya bersandar alasan, berpaling dari kenyataan,
Karena ku ingin melukis pelangi di sepanjang hidupku.
Nasehat:
Hidup lebih menyenangkan jika penuh warna, tak peduli warna apa yang akan kita tuangkan pada lembar kehidupan kita.
tags: puisi, pagi, harapan, syair, kehidupan
Fajar tertepis hangatnya sinar mentari,
Walau ku masih ingin memeluk kedamaian pagi,
Menenangkan jiwa yang kian rapuh,
Terkikis kesepian hati yang berlarut-larut.
Hari yang berlalu adalah hampa,
Kosong, ibarat tersesat di hamparan padang ilalang,
Tanpa arah, mengalir menggapai nafsu,
Menepiskan akal, tenggelam dalam dunia fatamorgana.
Ku berharap hari ini benar-benar ada,
Tak hanya diam, terinjak takdir kehidupan,
Tak hanya bersandar alasan, berpaling dari kenyataan,
Karena ku ingin melukis pelangi di sepanjang hidupku.
Nasehat:
Hidup lebih menyenangkan jika penuh warna, tak peduli warna apa yang akan kita tuangkan pada lembar kehidupan kita.
tags: puisi, pagi, harapan, syair, kehidupan
thnkas .. ;p
BalasHapusPuisinya bagus..
BalasHapushttp://dilangkahkakiku.blogspot.com/
(Mencari Uang, Motivasi dan Teknologi)
cakep dah,,, slamat pagi
BalasHapusbagus.. aq copas ya d blog q... ijinnnn.... :)
BalasHapustp aq cantumkan kok url ny mksh
andai matahari dapat terbit dua kali dalam satu waktu
BalasHapus